Google Bendera-Bendera

Google Bendera-Bendera

Bendera setengah tiang

Bendera Negara digunakan sebagai tanda berkabung apabila Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, pimpinan atau anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah meninggal dunia.[24] Bendera Negara yang akan dikibarkan setengah tiang, dinaikkan hingga ke ujung tiang terlebih dahulu, dihentikan sebentar dan diturunkan tepat setengah tiang. Jika Bendera Negara yang dikibarkan setengah tiang hendak diturunkan, maka dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan sebentar, kemudian diturunkan.[25]

Durasi pengibaran bendera setengah tiang dijelaskan sebagai berikut:

Bendera negara juga dapat dikibarkan setengah tiang pada:

Jika Bendera Negara dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung bersamaan dengan pengibaran Bendera Negara untuk memperingati hari-hari besar nasional (seperti memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia), maka dua Bendera Negara dikibarkan berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan yang sebelah kanan dipasang penuh.[27]

Bendera Republik Batavia

Akibat Revolusi Batavia di Belanda pada dekade terakhir abad ke-18, dan kemudian ditaklukkan oleh Prancis, Prinsenvlag dilarang digunakan dan triwarna merah-putih-biru Statenvlag adalah satu-satunya bendera yang diizinkan, analog dengan itu adalah triwarna bendera Prancis sendiri yang telah dipilih beberapa bulan sebelumnya (yang ironisnya dipengaruhi oleh Statenvlag itu sendiri).[19] Pada tahun 1796, bagian merah bendera dihiasi dengan sosok seorang gadis Belanda, dengan singa di kakinya di sudut kiri atas. Di satu sisi dia membawa perisai dengan fases Romawi, dan di sisi lain tombak bermahkotakan topi kebebasan. Umur bendera ini sesingkat umur Republik Batavia berdiri. Louis Bonaparte, yang diangkat menjadi penguasa Kerajaan Hollandia oleh saudara laki-lakinya, Kaisar Napoleon, ingin mengejar kebijakan murni Belanda dan menghormati sentimen nasional sebanyak mungkin.[20] Dia menghapus gambar gadis dari bendera dan mengembalikan triwarna yang lama. Namun, kebijakan pro-Belanda ini menyebabkan konflik dengan saudaranya, dan Belanda dimasukkan ke dalam Kekaisaran Prancis. Pada tahun 1810, bendera ini diganti dengan lambang kekaisaran.

Pada tahun 1813, Belanda memperoleh kembali kemerdekaannya dan Pangeran Oranye kembali dari pengasingannya, dan surat kabar kontemporer melaporkan bahwa bendera merah-putih-biru dikibarkan dihiasi dengan Pennon/panji oranye dan bendera oranye berwarna solid dipajang di banyak tempat di negara Belanda sebagai tanda kesetiaan rakyat kepada Wangsa Oranye.[13]

Tepat sebelum pecahnya Perang Dunia II, bendera Prinsenvlag kembali muncul. Beberapa orang meyakini bahwa oranye, putih, dan biru adalah warna bendera Belanda yang sebenarnya, khususnya anggota Gerakan Nasional Sosialis di Belanda.[5] Untuk mengakhiri perdebatan, pihak kerajaan mengeluarkan pernyataan: "Warna bendera Kerajaan Belanda adalah merah, putih dan biru" (bahasa Belanda: De kleuren van de vlag van het Koninkrijk der Nederlanden zijn rood, wit en blauw).[21] Ini menjadi dekret terpendek dalam sejarah, dan dideklarasikan oleh Ratu Wilhelmina pada 19 Februari 1937.[22][23]

Baru pada tanggal 16 Agustus 1949, rincian warna bendera ditetapkan oleh Kementerian Angkatan Laut[6] sebagai merah merona cerah (merah), putih, dan biru kobalt. Panji biasanya ditambahkan pada Hari Raja (Belanda: Koningsdag, 27 April) atau acara besar lainnya yang berkaitan dengan keluarga Kerajaan.

Rancangan terakhir dipilih

Setelah diubah beberapa kali, rancangan terakhir diteliti pada pertemuan rapat Raja-Raja pada 22 dan 23 Februari 1950. Pada 19 April 1950, Pertemuan Perundangan Persekutuan meluluskan usul yang dikemukakan oleh Pemangku Ketua sekretaris Negara sebagai berikut:

"That in the opinion of this Council the Flag of the Federation of Malaya should be as follows:- Eleven horizontal stripes alternately red and white in colour, the uppermost stripe being red, having a blue quarter with a cresent and eleven pointed star in yellow superimposed, the standard size of the flag to be six feet by three feet."

Rancangan bendera tersebut diterima oleh Raja George VI pada 19 Mei 1950. Dengan demikian, untuk pertama kalinya bendera Persekutuan Tanah Melayu dikibarkan dalam satu majelis mengibarkan bendera tersebut yang dianjurkan oleh Pesuruhjaya Tinggi Britania pada 26 Mei 1950 di halaman Istana Sultan Selangor dengan dihadiri oleh DYMM Raja-Raja Melayu dan Pegawai-pegawai Raja George VI.

Dimasukkannya Sabah, Sarawak dan Singapura ke dalam Persekutuan Tanah Melayu telah melahirkan sebuah negara baru yaitu Malaysia. Dengan pencantuman itu, bendera Persekutuan Tanah Melayu disesuaikan untuk memasukkan negeri-negeri yang baru. Raja-Raja Melayu dan para gubernur dalam satu Persidangan Majlis Raja-Raja menjelang pembentukan Malaysia mengizinkan dirancangnya Bendera Malaysia dengan mengikuti pola Bendera Persekutuan Tanah Melayu dengan penyesuaian pada bilangan garis-garis bintang pecah 14 untuk menunjukkan 14 buah negeri baru bagi Persekutuan Malaysia.

Singapura berpisah dari Malaysia pada tanggal 9 Agustus 1965, namun jalur-jalur dan bintang pecah 14 terus ditetapkan hingga sekarang. Kini jalur-jalur dan bintang berpenjuru 14 melambangkan keanggotaan yang sama dalam Persekutuan 13 negeri dan Kerajaan Persekutuan.

Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC)

Untuk sebagian besar keberadaan Hindia Belanda, bendera Vereenigde Oost-Indische Compagnie (Perusahaan Hindia Timur Belanda) digunakan. Ketika VOC bangkrut dan secara resmi dibubarkan pada tahun 1800, kepemilikan dan hutangnya diambil alih oleh pemerintah Republik Batavia. Wilayah VOC menjadi Hindia Belanda dan diperluas selama abad ke-19 hingga mencakup seluruh kepulauan Indonesia. Dengan demikian, bendera Republik Batavia dan Kerajaan Belanda digunakan.

Bendera Belanda disebut-sebut sebagai asal muasal dari bendera Indonesia. Untuk melambangkan niat mengusir Belanda, kaum nasionalis Indonesia mengoyak bendera Belanda. Mereka merobek sepertiga bagian bawah bendera, dan memisahkan warna merah dan putih dari warna biru.[24]

Bendera Bintang Fajar atau Bintang Kejora mewakili Nugini Belanda dari 1 Desember 1961 hingga 1 Oktober 1962 ketika wilayah tersebut berada di bawah administrasi Otoritas Eksekutif Sementara PBB (UNTEA). Bendera ini biasa digunakan oleh penduduk Papua Barat termasuk pendukung OPM (Organisasi Papua Merdeka) untuk menggalang dukungan hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri, dan dikibarkan setiap tahun pada tanggal 1 Desember yang bertentangan dengan hukum nasional Indonesia. Bendera ini terdiri dari pita vertikal merah di sepanjang sisi kerekan, dengan bintang putih lima sudut di tengahnya. Bendera tersebut pertama kali dikibarkan pada 1 Desember 1961 dan digunakan hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi administrator wilayah tersebut pada 1 Oktober 1962.

Bendera Republik Boer, Transvaal, Negara Bebas Oranye, Republik Natalia, dan bendera Afrika Selatan dari tahun 1928 hingga 1994 semuanya didasarkan pada bendera Belanda, atau Bendera Pangeran pendahulunya. Ini pada gilirannya adalah bagian dari inspirasi untuk bendera Afrika Selatan saat ini.

Bendera Italia diperkenalkan pada tahun 1946 setelah Italia menjadi hari Republik. Bendera ini terdiri dari tiga warna yaitu warna merah, putih, dan hijau. Warna bendera yang digunakan adalah warna Bendera Prancis. Bendera pertama kali diluncurkan pada saat era Republik Cispadane tahun 1796.

Bendera Malaysia atau disebut pula bendera Jalur Gemilang[1] adalah bendera nasional Malaysia. Bendera ini bercorak 14 garis (jalur) merah dan putih (melintang) yang sama lebar, bermula dengan garis merah di sebelah atas dan berakhir dengan jalur putih yang melambangkan jumlah anggota dalam persekutuan 13 negara bagian plus wilayah federal.

Jalur Gemilang bercorak 14 garis (jalur) merah dan putih (melintang) yang sama lebar, di mana jumlah 13 melambangkan jumlah negara bagian atau persekutuan, yaitu Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Pulau Pinang, Perak, Perlis, Sabah, Sarawak, Selangor dan Terengganu

Bagian yang berwarna biru tua di atas sebelah kiri membawa ke bawah hingga atas jalur merah yang kelima melambangkan perpaduan rakyat Malaysia. Bagian biru tua memuat gambar bulan sabit melambangkan Agama Islam - agama resmi Malaysia.

Bintang pecah 14 adalah tanda perpaduan 13 buah negeri dan Kerajaan Persekutuan. Warna kuning pada anak bulan dan bintang adalah warna Diraja bagi Duli-duli Yang Maha Mulia Raja-raja. warna merah pula melambangkan keberanian dan warna putih pula melambangkan kesucian.yang terakhir pula iaitu warna biru melambangkan perpaduan.

Gagasan awal Jalur Gemilang muncul pada tahun 1949, dengan persetujuan Majlis Raja-Raja dibentuk sebuah lembaga untuk mempertimbangkan dan membuat akun yang berhubung dengan rancangan bendera bagi Persekutuan Tanah Melayu yang baru. Untuk tujuan itu diadakan kompetisi untuk merancang bendera Persekutuan Tanah Melayu yang baru pada 1949. Pertandingan peringkat kebangsaan ini dianjurkan oleh Majlis Perundangan Persekutuan dan disertai oleh 373 karyawan. Dari jumlah tersebut, tiga rancangan bendera baru bagi Persekutuan Tanah Melayu telah dipilih.

Lagu yang diperuntukkan untuk bendera Indonesia

Berkibarlah Benderaku

Berkibarlah Benderaku adalah lagu yang diperuntukkan untuk bendera Indonesia. Lagu ini digolongkan sebagai salah satu lagu wajib.[28]

Lagu ini merupakan lagu karangan Ibu Soed.[29] Penciptaan lagu oleh Ibu Soed ini diilhami kegigihan Joesoef Ronodipoero, seorang pimpinan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) menjelang Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947.[30] Meskipun dalam ancaman senjata api pasukan Belanda, Joesoef menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI, sambil berteriak, “Kalau memang bendera harus turun, maka dia akan turun bersama bangkai saya!”[30]

Meminta pendapat umum

Perkumpulan Perundangan Persekutuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan pendapat kepada ketiga rancangan tersebut. Keputusan pendapat umum yang dikelola oleh surat kabar The Malay Mail ini disiarkan pada 29 November 1949. Keputusan akhir menunjukkan mayoritas memilih rancangan ciptaan seorang arsitek Kerajaan di Johor, yaitu Mohamad bin Hamzah.

Peraturan tentang Bendera Merah Putih

Bendera negara diatur menurut UUD '45 pasal 35,[20] UU No 24/2009,[21] dan Peraturan Pemerintah No.40/1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia.[22]

Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam.[21] Dalam keadaan tertentu, dapat dilakukan pada malam hari.[21]

Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.[21] Kini, pemerintah sering menghimbau kepada masyarakat di Indonesia untuk mengibarkan dan memasang bendera negara selama satu bulan penuh pada bulan Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan negara.[23]

Bendera Negara juga dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain, yaitu:[21]

Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:[21]

Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah dapat dipasang pada peti atau usungan jenazah presiden atau wakil presiden, mantan presiden atau mantan wakil presiden, anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, kepala perwakilan diplomatik, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia yang meninggal dalam tugas, dan/atau warga negara Indonesia yang berjasa bagi bangsa dan negara.[21]

Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.[21]

Setiap orang dilarang:[21]

Kemiripan dengan bendera negara lain

Menurut kesetaraan kedudukannya sebagai bendera nasional, bendera ini mirip dengan Bendera Monako yang mempunyai warna sama, tetapi rasio yang berbeda. Selain itu, bendera ini juga mirip dengan Bendera Polandia, tetapi warnanya terbalik.

Selain bendera negara, terdapat beberapa bendera lain yang digunakan untuk kepentingan resmi lainnya. Berikut ini adalah bendera-bendera tersebut.

Please, Do not forget to link to Bendera Merah Putih PNG, Background Bendera Indonesia page for attribution!

Thanks for choosing us!

Pita hitam dengan bingkai putih memiliki dua arti. Pertama, melambangkan keharmonisan dan kerja sama antara orang-orang dari berbagai ras yang tinggal di Botswana, serta keragaman ras di negara tersebut. Selain itu, mereka mewakili garis-garis zebra, hewan nasional Botswana.

Desain bendera diambil dari bendera Texas, sedangkan warna Pan-Afrika kuning, hijau, merah dan hitam diambil dari bendera Ghana.

Bendera Liberia memiliki garis merah dan putih yang serupa, serta kotak biru dengan bintang putih di kantonnya. Itu diadopsi pada 24 Agustus 1847.

Bendera dihapuskan setelah jatuhnya Kerajaan pada tahun 1969, dan diktator Muammar al-Gaddafi telah menerapkan beberapa bendera berbeda sejak saat itu, tetapi akhirnya disesuaikan kembali oleh Dewan Transisi Nasional setelah jatuhnya Gaddafi pada 3 Agustus 2011. .

Bendera terdiri dari desain triband merah-hitam-hijau, pita hitam tengah berukuran dua kali lebar pita luar. Bintang putih dan bulan sabit terletak di tengah bendera.

Warna bendera mewakili sejarah Madagaskar dan kelas petani tradisional. Merah dan putih adalah warna kerajaan Merina, yang ditaklukkan oleh Prancis pada tahun 1896. Mereka digunakan dalam bendera raja Merina terakhir, Ratu Ranavalona III. Hijau adalah warna Hova, kelas rakyat jelata terbesar, yang memainkan peran penting dalam agitasi anti-Prancis dan gerakan kemerdekaan.

Bendera Mauritius terdiri dari pita merah, biru, kuning dan hijau. Merah melambangkan perjuangan untuk kebebasan dan kemerdekaan. Biru mewakili Samudra Hindia, tempat Mauritius berada. Kuning melambangkan cahaya baru kemerdekaan. Hijau mewakili pertanian Mauritius dan warnanya sepanjang 12 bulan dalam setahun.[9]

Bulan sabit dan bintang yang digambarkan pada bendera Tunisia adalah simbol tradisional Islam dan juga dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Selama era kolonial, Inggris menggunakan panji Biru Inggris yang dirusak dengan lencana kolonial, seperti yang ditentukan dalam peraturan tahun 1865. Buganda, kerajaan tradisional terbesar di koloni Uganda, memiliki benderanya sendiri. Namun, untuk menghindari kesan memberikan preferensi pada satu wilayah koloni daripada yang lain, otoritas kolonial Inggris memilih lambang burung bangau untuk digunakan pada panji Biru dan spanduk resmi lainnya.

Anda mungkin ingin melihat